KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang
berjudul Pipette dan Mikro pipette.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Tiada harapan terendah
selain makalah ini hadir menjadi suatu yang bermanfaat bagi semua pembaca.
Sebagai
insane yang lemah, penulis menyadarai bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Palangka
Raya, September 2010
Penyusun,
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................
A. Latar
Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan
Penulisan............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................................
A. Pipette............................................................................................................................
B. Mikropipet
(Micropipette) danTip..................................................................................
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................
1. Kesimpulan.....................................................................................................................
2. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bekerja
di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk
sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk
sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan
merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan
cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895)
dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat akurasi dan presisi
yang bermacam-macam pula.
A.
Rumusan Masalah
Adapun
yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah
Pipette dan Mikro pipette ?
2. Apa
saja jenis-jenis dari Pipette dan Mikro pipette ?
3. Bagaimanakah
penggunaan Pipette dan Mikro pipette?
B.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui apa itu Pipette dan
Mikro pipette.
2.
Untuk mengetaui jenis-jenis dari Pipette
dan Mikro pipette.
3.
Untuk mengetahui cara penggunaan Pipette
dan Mikro pipette itu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pipette
Secara umum pipet adalah alat yang digunakan untuk
mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki.
a.
Jenis pipette
·
Pipet tetes
(Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang
dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan
HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
·
Pipet ukur
merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia
berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5
ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan
bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan
dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat
sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler
dengan udara sekitar.
·
Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah
ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label
yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.
Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
b.
Mengenal Jenis-Jenis Pipet Volumetrik
·
Pipet
Serologis. Pipet
ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume.
Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya.
·
Pipet
Volumetrik Volume Tetap. Pipet
jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk
silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi
dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang
memiliki diameter kecil.
·
Pipet
Volumetrik dengan Piston.
Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini memiliki
volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat
diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena selain
volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun
simpel dan mudah.
c.
Gunakan Jenis Pipet yang Sesuai
Pipet
yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis sampelnya:
·
Sampel
Cairan Biasa. Gunakan pipet jenis air-displacement
·
Sampel
Cairan Khusus. Untuk cairan kental (gliserol, madu), mudah menguap (chloroform,
methanol), korosif dan mengandung radioaktif, gunakan pipet jenis
positive-displacement.
·
Untuk
sampel biologi molekular yang harus terbebas dari kontaminasi DNA, RNA,
nuclease dan bahan lain yang dapat menimbulkan degradasi pada sampel, maka bisa
digunakan pipet jenis air-displacement dengan menggunakan tips steril berfilter
maupun menggunakan pipet jenis positive-displacement juga dengan tips dan
piston steril.
B.
Mikropipet(Micropippete)danTip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan
cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan
kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume
(fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya,
mukropipet memerlukan tip.
Dan dalam bidang
biotek, para peneliti lebih sering menggunakan Mikropipet. Istilah Mikropipet
digunakan karena pipet tersebut digunakan untuk memipet cairan berukuran kurang
lebih atau sama dengan 1000 ul (1 ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari
1 ml dikenal dengan istilah Makropipet. Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai
ukurannya, yaitu P1000, P200, dan P20 (lihat gambar di bawah).
P1000
(kanan) digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000
ul, P200 (tengah) untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul, dan P20
(kiri) digunakan untuk volume dibawah 20 ul. Saat ini ada banyak sekali
pilihan mikropipet yang dijual oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang biotek, biokimia, bahkan bidang kedokteran.
Mikro
pipette digunakan untuk memindahkan secara akurat suatu larutan/cairan dalam
volume kecil. Pipet biasa seperti pipet gelas tidak memiliki keakuratan pada
volume kurang dari 1 mililiter (1 ml), sedangkan mikropipet memiliki keakuratan
dan ketepatan padavolumekurangdari1mililiter(1ml).
Dalam menggunakan mikropipet, yang perlu diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro liter (μl). Pada penggunaanya, biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet ini, misalnya untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis pertama untuk memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan sebanyak 1000 μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat waktu.
a) Cara Menggunakan Mikropipet
Dalam menggunakan mikropipet, yang perlu diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro liter (μl). Pada penggunaanya, biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet ini, misalnya untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis pertama untuk memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan sebanyak 1000 μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat waktu.
a) Cara Menggunakan Mikropipet
Tentunya
cara penggunaan mikropipet tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri,
akan tetapi secara umum penggunaan mikropipet sebagai berikut:
1. Atur volume
Pegang mikropipet dengan genggaman
menyerupai petinju (seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di
bagian pengatur volume.
2. Pasang mikro tip (disposable tip)
Tambahkan tip pada ujung pipet
dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip. Lihat dan pelajari
kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip.
3. Tekan tombol sampai batas yang
pertama
Untuk memipet larutan, pengaturan
berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami.
Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2
ul larutan akan lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya Masukkan
tip ke dalam cairan
4. Ambil sampel yang akan dipindahkan
untuk
menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan
ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil, dan lepaskan
tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih untuk mengambil larutan
yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi
5. Keluarkan sampel secara perlahan
Setelah itu, masukkan larutan yang
telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol untuk
mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, epaskanlah
tekanan perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit (kurang
dari 10 ul atau kurang dari satu tetes), maka tempelkanlah terlebih
dahulu ujung tip pada dinding wadah yang baru.
6. Buang mikrotip
Setelah semua selesai, lepaskan tip
dari mikropipet dengan cara menekan tombol pembuang (yang berada di bagian
belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip. Perlu diingat, gantilah tip
jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan yang dimaksud.
1. Konsisten SPEED dan kelancaran
saat tekan dan lepaskan tombolnya
2.
Konsisten
tekanan pada plunger pada pertama
3.
Konsisten
dan cukup saat memasukkan tip ke dalam cairan
4.
Posisi
tip pada cairan “Posisinya Hampir Vertikal” dari pipet
5.
Menghindari
semua gelembung udara
6.
Tidak
pernah meletakkan pada SIDE pipet atau pipet membalikkan jika cairan di ujung
b) Beberapa
Hal Yang Perlu Dihindari.
Antara lain:
1) Jangan menggunakan pipet tanpa tip
di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan
kontaminasi.
2) Jangan memutar volume atau
menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan
ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
3) Saat mengambil tip, jangan menekan
terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa
jatuh.
4) Ketika menekan tombol pipiet, jangan
menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang
diambil berlebihan.
5) Ketika mengambil larutan, jangan
melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk
ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara
perlahan dan terkontrol.
6) Ketika mengambil larutan, jangan
angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan
yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan.
7) Selama ada larutan dalam tip di
ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam
pipet dan menyebabkan kontaminasi.
BAB
III
PENUTUP
B. Kesimpulan
1. Pipet
adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan
sesuai ukuran yang dikehendaki.
2. Jenis
pipette antara lain Pipet tetes
(Pasteur Pippete), Pipet ukur, dan Pipet
Gondok.
3. Jenis-Jenis
Pipet Volumetrik antara lain: Pipet Serologis, Pipet Volumetrik Volume Tetap,
Pipet Volumetrik dengan Piston.
4. Mikropipet
adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 µl.
5. Ada
3 jenis dasar mikropipet sesuai ukurannya, yaitu P1000, P200, dan P20.
6. Cara penggunaan mikropipet
tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum
penggunaan mikropipet antara lain:
a. Atur volume
b. Pasang mikro tip (disposable tip)
c. Tekan tombol sampai batas yang
pertama
d. Ambil sampel yang akan dipindahkan
e. Keluarkan sampel secara perlahan
f. Buang mikrotip
7.
Dalam
menggunakan pipette ada beberapa hal yang harus dihindari.
C. Saran
Penulis mengharapkan agar makalah
ini dapat berguna bagi kita semua dan semoga menjadi suatu yang bermanfaat
dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama mengenai alat-alat raboratorium. Walaupun saya selaku
penyusun menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Daftar Pustaka
file:///G:/Teknik%20pengenalan,penyiapan%20dan%20penggunaan%20alat%20laboratorium%20mikrobiologi%20%C2%AB%20firebiology07.htm
file:///G:/alkes.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar