Rabu, 25 April 2012

pipet tetes


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul Pipette dan Mikro pipette.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Tiada harapan terendah selain makalah ini hadir menjadi suatu yang bermanfaat bagi semua pembaca.
Sebagai insane yang lemah, penulis menyadarai bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.




Palangka Raya,    September 2010



Penyusun,

















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................           i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................          ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................
A.    Latar Belakang...............................................................................................................
B.     Rumusan Masalah..........................................................................................................
C.     Tujuan Penulisan............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................................
A.    Pipette............................................................................................................................
B.     Mikropipet (Micropipette) danTip..................................................................................
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................
1.      Kesimpulan.....................................................................................................................
2.      Saran...............................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................






















BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang luas dengan tingkat akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula.

A.    Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.      Apakah Pipette dan Mikro pipette ?
2.      Apa saja jenis-jenis dari Pipette dan Mikro pipette ?
3.      Bagaimanakah penggunaan Pipette dan Mikro pipette?
B.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apa itu Pipette dan Mikro pipette.
2.      Untuk mengetaui jenis-jenis dari Pipette dan Mikro pipette.
3.      Untuk mengetahui cara penggunaan Pipette dan Mikro pipette itu.














BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pipette
Secara umum  pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki.
a.       Jenis pipette
·        Pipet tetes (Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
·        Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
·         Pipet Gondok Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.

b.      Mengenal Jenis-Jenis Pipet Volumetrik
·         Pipet Serologis. Pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya.
·         Pipet Volumetrik Volume Tetap. Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil.
·         Pipet Volumetrik dengan Piston. Pipet jenis ini mulai berkembang pada tahun 1960-an. Awalnya pipet ini memiliki volume yang tetap, namun kemudian berkembang hingga memiliki volume yang dapat diatur pada range tertentu. Pipet jenis ini lebih disukai karena selain volumenya yang dapat diatur, akurasi dan presisi yang tinggi, pemakaiannya pun simpel dan mudah.
Jenis-jenis Pipet Volumetrik
c.       Gunakan Jenis Pipet yang Sesuai
Pipet yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis sampelnya:
·         Sampel Cairan Biasa. Gunakan pipet jenis air-displacement
·         Sampel Cairan Khusus. Untuk cairan kental (gliserol, madu), mudah menguap (chloroform, methanol), korosif dan mengandung radioaktif, gunakan pipet jenis positive-displacement.
·         Untuk sampel biologi molekular yang harus terbebas dari kontaminasi DNA, RNA, nuclease dan bahan lain yang dapat menimbulkan degradasi pada sampel, maka bisa digunakan pipet jenis air-displacement dengan menggunakan tips steril berfilter maupun menggunakan pipet jenis positive-displacement juga dengan tips dan piston steril.

B.   Mikropipet(Micropippete)danTip
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Dan dalam bidang biotek, para peneliti lebih sering menggunakan Mikropipet. Istilah Mikropipet digunakan karena pipet tersebut digunakan untuk memipet cairan berukuran kurang lebih atau sama dengan 1000 ul (1 ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml dikenal dengan istilah Makropipet. Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai ukurannya, yaitu P1000, P200, dan P20 (lihat gambar di bawah).
P1000 (kanan) digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000 ul, P200 (tengah) untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul, dan P20 (kiri) digunakan untuk volume dibawah 20 ul. Saat ini ada banyak sekali pilihan mikropipet yang dijual oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang biotek, biokimia, bahkan bidang kedokteran.
Mikro pipette digunakan untuk memindahkan secara akurat suatu larutan/cairan dalam volume kecil. Pipet biasa seperti pipet gelas tidak memiliki keakuratan pada volume kurang dari 1 mililiter (1 ml), sedangkan mikropipet memiliki keakuratan dan ketepatan padavolumekurangdari1mililiter(1ml).
Dalam menggunakan mikropipet, yang perlu diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya, jenis mikropipet yang sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikro liter (μl) dan 100-1000 mikro liter (
μl). Pada penggunaanya, biasanya dilakukan kombinasi pemakaian kedua jenis mikropipet ini, misalnya untuk memindahkan 1030 μl cairan, maka digunakan pipet jenis pertama untuk memindahkan 30 μl dan pipet jenis kedua untuk memindahkan cairan sebanyak 1000 μl. Pemilihan jenis pipet yang tepat ini penting untuk menghemat waktu.
a)  Cara Menggunakan Mikropipet
Tentunya cara penggunaan mikropipet tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum penggunaan mikropipet sebagai berikut:
1.      Atur volume
Pegang mikropipet dengan genggaman menyerupai petinju (seperti mau meninju orang), dengan ibu jari berada di bagian pengatur volume.
2.      Pasang mikro tip (disposable tip)
Tambahkan tip pada ujung pipet dengan cara menekan tip yang berada dalam kotak tip. Lihat dan pelajari kekuatan tekanan dengan cara melihat ujung tip.
3.      Tekan tombol sampai batas yang pertama
Untuk memipet larutan, pengaturan berada di tombol bagian atas. Tekanlah tombol sampai berhenti secara alami. Sebagai contoh dengan menggunakan P20, jarak tekanan untuk memipet 2 ul larutan akan lebih dekat dibanding memipet 20 ul. Jadi singkatnya Masukkan tip ke dalam cairan
4.      Ambil sampel yang akan dipindahkan
untuk menggunakan mikropipet yaitu: tekan tombol sampai berhenti, tahan, masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil, dan lepaskan tekanan secara perlahan. Hal ini penting, terlebih untuk mengambil larutan yang memiliki tingkat kekentalan (viscosity) tinggi
5.      Keluarkan sampel secara perlahan
Setelah itu, masukkan larutan yang telah diambil ke dalam wadah yang baru. Perlahan tekanlah tombol untuk mengeluarkan larutan dari pipet. Setelah semua larutan keluar, epaskanlah tekanan perlahan. Untuk memipet larutan yang sangat sedikit (kurang dari 10 ul atau  kurang dari satu tetes), maka tempelkanlah terlebih dahulu ujung tip pada dinding wadah yang baru.
6.      Buang mikrotip
Setelah semua selesai, lepaskan tip dari mikropipet dengan cara menekan tombol pembuang (yang berada di bagian belakang), dan buang pada wadah khusus sampah tip. Perlu diingat, gantilah tip jika menyentuh benda-benda lain sebelum memipet cairan yang dimaksud.
Agar penggunaan mikropipet optimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti :
1.      Konsisten SPEED dan kelancaran saat tekan dan lepaskan tombolnya
2.      Konsisten tekanan pada plunger pada pertama
3.      Konsisten dan cukup saat memasukkan tip ke dalam cairan
4.      Posisi tip pada cairan “Posisinya Hampir Vertikal” dari pipet
5.      Menghindari semua gelembung udara
6.      Tidak pernah meletakkan pada SIDE pipet atau pipet membalikkan jika cairan di ujung
b)      Beberapa Hal Yang Perlu Dihindari. Antara lain:
1)      Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
2)      Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
3)      Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4)      Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
5)      Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
6)      Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam dalam larutan.
7)      Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.

























BAB III
PENUTUP
B.     Kesimpulan
1.      Pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan sesuai ukuran yang dikehendaki.
2.      Jenis pipette antara lain Pipet tetes (Pasteur Pippete), Pipet ukur, dan Pipet Gondok.
3.      Jenis-Jenis Pipet Volumetrik antara lain: Pipet Serologis, Pipet Volumetrik Volume Tetap, Pipet Volumetrik dengan Piston.
4.      Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
5.      Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai ukurannya, yaitu P1000, P200, dan P20.
6.      Cara penggunaan mikropipet tergantung dari tipe/ jenis mikropipet itu sendiri, akan tetapi secara umum penggunaan mikropipet antara lain:
a.       Atur volume
b.      Pasang mikro tip (disposable tip)
c.       Tekan tombol sampai batas yang pertama
d.      Ambil sampel yang akan dipindahkan
e.       Keluarkan sampel secara perlahan
f.       Buang mikrotip
7.      Dalam menggunakan pipette ada beberapa hal yang harus dihindari.

C.     Saran
Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat berguna bagi kita semua dan semoga menjadi suatu yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama mengenai alat-alat raboratorium. Walaupun  saya selaku  penyusun menyadari  masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini.










Daftar Pustaka

file:///G:/Teknik%20pengenalan,penyiapan%20dan%20penggunaan%20alat%20laboratorium%20mikrobiologi%20%C2%AB%20firebiology07.htm
file:///G:/alkes.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar