Senin, 10 Juni 2013

pkn

1.      Istilah IKn merupakan terjemahan dari civics. Secara etimologis “civics” berasal dari kata “civicus” (bahasa latin) yang searti dengan citizens (bahasa inggris) yang dapat diartikan :
  • Warga negara
  • Penduduk dari sebuah kota
  •  Sesama warga negara, sesama penduduk, orang tanah air
  • Bawahan atau kaula
Secara terminologis, civics diartikan sebagai berikut:
Menurut Stanley E. Dimond dan Elmer f. Pegiler (1970:v) Civics didefinisikan sebagai studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintah dan hak-kewajiban warganegara.
2.      (Sebelas)a. Partisipasi.  Partisipasi mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tak langsung.
b. Penegakan hukum. Penegakan hukum atau dalam bahasa Inggrisnya rule of law diharapkan akan mewujudkan adanya penegakan hukum yang adi bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjujung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
c. Transparansi. Transparansi akan menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai, karena informasi merupakan suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah
d. Kesetaraan. Kesetaraan akan memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya
e. Daya Tanggap. Daya tanggap akan dapat meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat, tanpa kecuali
f. Wawasan ke Depan. Wawasan ke depan dapat membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki  dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya
g. Akuntabilitas.  Akuntabilitas akan meningkatkan tanggung jawab dan tanggung gugat para pengambil keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas
h. Pengawasan.  Pengawasan dapat meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas.
i.  Efisiensi dan Efektivitas.  Efisiensi dan efektivitas menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab
j. Profesionalisme.  Profesionalisme dapat meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau

3.      (sepuluh).
-Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
-Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis
-Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
-Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
-Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya
-Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab
-Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan
Pencetusnyta Orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Pemaknaan civil society sebagai masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk masyarakat Madinah yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat Madinah dianggap sebagai legitimasi historis ketidakbersalahan pembentukan civil society dalam masyarakat muslim modern..
4.      (dua) Pancasila dikatakan sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan (metafisika, yang berhubungan dengan pengertian hakekat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
Dihubungkan dengan Hari pendidikan nasional maka Dalam hubungan antara filsafat pancasila dan filsafat pendidikan, maka filsafat pendidikan memilki hubungan sebagai berikut : Pertama, filsafat pendidikan merupakan pelaksana pandangan filsafat dan kaidah filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut pendidikan, maka filsafat pendidikan berusaha untuk menjelaskan dan menerangkan supaya pengalaman manusia sesuai dengan kehidupan baru. Filsafat pendidikan mengandung upaya untuk mencari konsep-konsep yang menempatkan manusia ditengah gejal-gejala yang bervariasi dalam proses pendidikan. Kedua, mempelajari filsafat pendidikan karena adanya kepercayaan bahwa kajian itu sangat penting dalam mengembangkan pandangan terhadap proses pendidikan dalam upaya memperbaiki keadaan pendidikan. Persoalan pendidikan yang berhubungan dengan bimbingan, penilaian, metode dan lain-lain, merupakan tanggungjawab filsafat pendidikan. Ketiga, filsafat pendidikan memiliki prinsip-prinsip, kepercayaan, konsep
-hari kesaktian pancasila merupakan hari lahirnya pancasila yang manaPeringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan momentum untuk memperkuat komitmen mengamalkan sila Pancasila dan Keberadaan Pancasila mampu mengayomi bangsa yang majemuk, karena lahir dari pemimpin-pemimpin luhur.

5.      (tiga) Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Maka dari itu setiap bangsa didunia ini memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional yang dijelaskan di atas maka dapat disumpulkan identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa contohya Suku bangsa, .Kebudayaan, Kondisi  geografis, sedangkan identitas pribadi adlah identitas individu adalah identitas atau jatidiri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang dapat muliki dari proses interaksi dengan bangsa lain.
6.      (sembilan) hubungannya adlah Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Mengacu pada definisi normatif dalam UU No 32 Tahun 2004, maka unsur otonomi daerah adalah :

1. Hak.
2. Wewenang.
3. Kewajiban Daerah Otonom.

Ketiga hal tersebut dimaksudkan untuk mengatur dan mengurus sendiri, urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Didalam UU No 32 Tahun 2004 yang dimaksud hak dalam konteks otonomi daerah adalah hak-hak daerah yang dijabarkan pada  Pasal 21 Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak:
1. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
2. Memilih pimpinan daerah.
3. Mengelola aparatur daerah.
4. Mengelola kekayaan daerah.
5. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
6. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah.
7. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
8. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

7.      Perubahan konstitusi
1. menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan memperkokoh negara Kesatuan Repebulik Indonesia yang berdasarkan Pancasila;
2. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedudukan rakyat serta memperluas partisispasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi;
3. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi manusia agar sesuai dengan perkembangan paham hak asasi manusia dan peradaban umat manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara hukum dicita-citakan oleh UUD 1945;
4. menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem saling mengawasi dan saling mengimbangi (checks and balances) yang lebih ketat dan trasnparan, serta pembentukkan lembaga-lembaga negara yang baru untuk megakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan zaman;
5. menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdasakan kehidupan bangsa, menegakkan etika, moral dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara sejahtera;
6. melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum;
7. menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta kepentingan bangsa dan negara Indonesia dewasa ini sekaligus mengakomodasi kecenderungan untuk kurun waktu yang akan datang.







Kamis, 01 November 2012

Karang yang ada di pantai tebentuk dari kerangka luar tubuh salah satu jenis coelenterata.Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Coelenterata meliputi ukurang, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.Ada yang penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya Cyanea.Tubuh Coelenterata simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau polip.Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-lengan” (tentakel).Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa yang memanjang.
Struktur dan fungsi tubuh
Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol.Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis.Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara difusi.Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis.Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut.Mulut dikelilingi oleh tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan
karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).
Cara hidup
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
Klasifikasi
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
Hydrozoa
obeliaHydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter.Contoh Hydrozoa adalah Hydra, Obelia, dan Physalia.
Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga.Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni.Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut), dan turbinaria.Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang.Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral.Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral tersusun dari zat kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).
Peranan Coelenterata dalam Kehidupan Manusia
terumbu-karang
terumbu-karang
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia.Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.
About these ads

Selasa, 29 Mei 2012

filsafat



INDIKATOR DAN RESUME
 MATERI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Pertemuan pertama
Indicator pembelajaran :
Ø  menjelaskan pengertian tentang pengertian filsafat pendidikan islam
Ø  menyebutkan ruang lingkup dan objek kajian filsafat pendidikan islam
Ø  menghapal surah ali imron ayat 190

Materi pembelajaran
1.      Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat pendidikan Islam adalah suatu aktivitas berpikir secara objektif, sistematis dan mendalam dalam rangka merumuskan suatu konsep penyelenggaraan dan mengatasi beberapa problem pendidikan Islam yang mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam wahyu.
A.     Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Ruang lingkup pendidikan Islam secara garis beasar mencakup kajian dan pembahasan mengenai: dasar dan tujuan, pendidik, peserta didik, proses, strategi/cara, pendekatan dan metode, kurikulum, lingkungan, sumber media dan media, sistem evaluasi, sarana dan prasarana pendidikan Islam.
B.     Objek Kajian Filsafat Pendidikan Islam
Tumpuan kajian filsafat pendidikan islam adalah konsep dasar tentang pendidikan islam, sedangkan objek bahasan pendidikan Islam itu sendiri adalah manusia, khususnya umat Islam yang ada di alam semesta ini.
C.      Dalil Tentang Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
žcÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tƒUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (Q.S Ali Imran ayat 190)







Pertemuan kedua
Indicator pembelajaran :
Ø  menyebutkan syarat-syarat pendidikan islam
Ø  menjelaskan hakikat dasar pendidikan islam
Ø  menghapal hadis tentang dasar pendidikan islam

2.      Syarat dikatakan Sebuah Ilmu dalam Filsafat Pendidikan Islam
§  Ontology filsafat pendidikan Islam adalah ilmu yang mengkaji tentang hakekat sesuatu dari ilmu filsafat pendidikan Islam dengan ilmu yang ada di dalamnya sehingga menemukan suatu pengertian.
§  Epistomology filsafat pendidikan Islam adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang prosedur, proses diperolehnya filsafat pendidikan Islam dengan cara mengkaji pada wahyu dan fenomena alam semesta.
§  Aksiologi filsafat pendidikan Islam adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang nilai, manfaat, dan masalah-masalah yang terkandung dalam filsafat pendidikan Islam yang mana nilai tersebut dapat berpengaruh dalam kehidupan seseorang.

Aliran Dalam Filsafat Pendidikan Islam :
a.      Progresivisme
Progresivisme adalah suatu aliran yang memiliki konsep pendidikan yang baru dan di perlukan, maksudnya lebih menekankan bahwa pendidikan itu bebas berkreasi dan inovatif yang terpenting adalah sesuai dengan kebutuhan serta keinginan. Jadi progresivisme juga berarti mengambil hal yang dianggap baik.
Semboyan aliran ini yaitu “The Liberal Road to Culture” artinya bebas memilih, menggunakan budaya baru yang di anggap penting.
Budaya (Culture) :
§  Cipta : ide, gagasan, angan-angan, gagasan, pemikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru
§  Karsa : perbuatan, segala sesuatu yang dilakukan untuk mengadakan sesuatu yang baru
§  Karya : Produk pikiran/ide, hasil yang dilakukan baik dari pemikiran maupun perbuatan.
b.      Essensialisme
Essensialisme adalah suatu aliran yang mempertahankan serta melindungi budaya lama yang masih dipandang masih baik dan sudah teruji. Tetapi, bukan berarti menolak sesuatu yang baru. Semboyan aliran ini yaitu “Conservation Road to Culture”
c.       Parennialisme
Parennialisme adalah suatu aliran yang memiliki konsep mempertahankan budaya lama atau kembali kepada kebudayaan yang tumbuh pada abad pertengahan (abad ke 9-13). Semboyan aliran ini yaitu: “Regressive Road to Culture”.

3.      Hakikat Dasar Pendidikan Islam
A.     Dasar
Dasar adalah sesuatu yang menjadi landasan, pijakan, pondasi, sumber peraturan, rujukan, sumber kekuatan, sumber kebenaran dalam pelaksanaan pendidikan Islam.
B.     Mengapa pendidikan Islam Memerlukan Dasar
Pendidikan islam memerlukan dasar karena sebagai sumber kebenaran, sumber kekuatan, sebagai pondasi, sebagai motivasi (sesuatu yang mendorong), dan sumber peraturan yang bersifat pasti.
Pendidikan Islam mempunyai rujukan yang permanen (tidak berubah-ubah) sehingga pendidikan Islam akan menjadi kuat dan akan sesuai aturan. Rujukan tersebut yaitu wahyu.
C.     Sifat dasar
Sifat dasar dalam pendidikan Islam yaitu harus mutlak (tidak dapat diubah-ubah)
D.     Mengapa wahyu dijadikan dasar
Mengapa wahyu dijadikan dasar karena wahyu adalah suatu landasan yang mutlak (tidak dapat diubah-ubah)
E.   Hadist yang menjadi rujukan dasar pendidikan Islam
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَلَ : قَلَ رَسُوْ لُ اللهِ ص م : تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَ يْنِ مَا اِنْ تَمَسَكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّ اَبَدًا كِتَبَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَّسُوْ لِهِ


Pertemuan ketiga
Indicator pembelajaran :
Ø  menjelaskan tentang hakekat pendidikan islam
Ø  menghapal Q.S Al-Baqarah ayat 201

4.      Hakekat Tujuan Pendidikan Islam
a.      Pengertian Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam adalah sesuatu yang ingin dicapai, diperoleh saat kegiatan/proses pendidikan Islam berlangsung atau berakhir
b.      Mengapa Pendidikan Islam Memerlukan Tujuan
§  Supaya kegiatan pendidikan yang dilaksanakan terarah kepancapaian tujuan
§  Untuk memastikan kapan berakhirnya kegiatan
§  Untuk menentukan tujuan selanjutnya
§  Untuk menentukan bentuk sifat/bentuk kegiatan yang dilaksanakan
c.       Tujuan Akhir Pendidikan Islam
1.      Mendapatkan kebahagiaan di dunia
2.      Mendapatkan kebahagiaan di akhirat diantaranya terhindar dari azab api neraka
d.      Dalil Tentang Tujuan Pendidikan Islam
Oßg÷YÏBur `¨B ãAqà)tƒ !$oY­/u $oYÏ?#uä Îû $u÷R9$# ZpuZ|¡ym Îûur ÍotÅzFy$# ZpuZ|¡ym $oYÏ%ur z>#xtã Í$¨Z9$# ÇËÉÊÈ
Artinya : “Dan diantara mereka ada orang yang berdo’a : Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (Q.S Al-Baqarah ayat 201)

Pertemuan ke empat
Indicator pembelajaran :
Ø  menyebutkan hakikat pendidikan islam
Ø   Menghapal Q.S Ali-Imran ayat 104

5.      Hakikat Pendidik Islam
A.     Pengertian Pendidik Islam
Pendidik Islam adalah seseorang atau sesuatu (lingkungan, pengalaman) yang dapat mengembangkan potensi peserta didik yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), apektif (sikap), dan Psikomotorik (ketrampilan) supaya sesuai dengan ajaran Islam dan pendidik ideal adalah yang dapat bertanggung jawab.
B.     Mengapa Di perlukan Pendidik Dalam Pendidikan Islam
Karena peserta didik memiliki potensi yang perlu dikembangkan, peserta didik memiliki ketergantungan dengan pendidik juga peserta didik merupakan amanah dari Allah Swt yang perlu dibimbing. 
C.     Syarat Pendidik Islam, meliputi :
§  Memiliki kompetensi profesional
§  Memiliki kompetensi pedagogik (mampu merencanakan, melaksanakan, memahami karakter anak didik juga potensinya, dan mengevaluasinya)
§  Memiliki kompetensi sosial (mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan siapapun)
§  Memiliki kompetensi kepribadian (berakhlak baik)
D.     Tugas Utama Pendidik Islam
§  Menyeru kepada kebajikan (sesuai ajaran Islam)
§  Menyeru kepada yang ma’ruf (berdasarkan budaya sepanjang tidak ada larangan atau bertentangan dengan syari’at Islam)
E.      Dalil Mengenai Pendidik Islam
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôtƒ n<Î) ÎŽösƒø:$# tbrããBù'tƒur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S Ali-Imran ayat 104)

Pertemuan ke lima
Indicator pembelajaran :
Ø  Menyebutkan Hakikat Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Ø  Menghapal Q.S An-Nahl ayat 78

6.      Hakikat Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
A.     Pengertian Peserta Didik
Peserta didik secara yuridis (konstitusional) adalah suatu program pendidikan minimal yang harus di ikuti oleh setiap warga negara Indonesia dari usia 7-15 Tahun yang ditempuh melalui jenjang pendidikan dasar (SD/MI) selama 6 Tahun dan SMP/MTs selama 3 Tahun.
B.     Mengapa Peserta Didik Islam Memerlukan Pendidik Islam
§  Karena peserta didik memiliki potensi yang perlu dikembangkan dan memerlukan bimbingan pendidik supaya potensinya dapat berkembang secara maksimal dan pendidik merupakan amanah dari Allah Swt untuk perlu dibimbing, diarahkan oleh seorang Pendidik Islam.
§  Karena peserta didik memilki ketergantungan kepada orang lain (pendidik) untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya supaya lebih terarah dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.



C.     Dalil Mengenai Peserta Didik
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«øx© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ